tipe pertambangan di indonesia

TIPE PERTAMBANGAN DI INDONESIA

1. Batu Bara

Sektor yang memiliki kontribusi sangat besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu wilayah di Indonesia penghasil batu bara terbesar yaitu di Pulau Kalimantan yang menyumbang 48,2 miliar ton batu bara tiap tahunnya. PT Adaro Indonesia yang terletak di wilayah Tanjung, kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan adalah perusahaan terbesar penghasil tambang batu bara.

2. Timah

Salah satu daerah yang terkenal pemasok timah terbanyak yaitu Pulau Belitung, tepatnya di daerah Manggar. Timah yang sudah diolah dapat berupa pembungkus coklat, permen, maupun bungkusan rokok. Selain itu, bahan dasar pembuatan alat-alat elektronik juga membutuhkan timah seperti smartphone, komputer, TV, dan sebagainya. Proses penambangan timah menggunakan pompa semprot (gravel pump), setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam surat perjanjian kerja sama.

3. Emas

Hampir di seluruh Indonesia terdapat medan galian tambang emas diantaranya seperti Timika, Padang, Bogor, Lampung, Tasikmalaya, dan beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi. Emas adalah salah satu logam yang tergolong logam mulia karena sifatnya yang tahan korosi (berkarat) dan beroksidasi. Emas juga merupakan logam berharga karena memiliki nilai komoditas dan nilai dagang yang relatif tinggi. Oleh karena itu, emas merupakan salah satu jenis bahan tambang utama di dunia.

4. Tembaga

Tembaga merupakan hasil tambang yang cukup banyak ditemukan di Indonesia. Secara umum logam ini digunakan sebagai konduktor aliran listrik, bahan bangunan, dan juga sebagai komponen dari beberapa jenis logam paduan/campuran, misalnya untuk logam paduan perhiasan berbahan perak sterling, untuk pembuatan koin, dan sebagainya. Lokasi tambang di Indonesia berdasarkan data yang diperoleh dari data pemerintah terkait bidang energi dan sumberdaya mineral (ESDM) maupun berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan pusat statistik Indonesia (BPS) lokasi paling banyak terdapat di Pulau Sumatera seperti Mandailing Natal, Silungkang, dan Tanah Pinem.

5. Bauksit

Di Indonesia Bauksit pertama kali ditemukan pada tahun 1924 di Kijang, pulau Bintan, di provinsi Kepulauan Riau. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin) yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan. Bauksit adalah bahan dasar untuk membuat aluminium. Ada empat bidang utama yang memanfaatkan aluminium sebagai bahan baku mereka, yaitu otomotif, kelistrikan, properti, dan alat-alat rumah tangga. Sumberdaya bauksit yang terdapat di Indonesia adalah sekitar 7,55 miliar ton dan cadangan sebesar 3,22 miliar ton. Potensi ini sangat besar dan dari hasil selama ini, berdasarkan data tahun 2013, penjualan bauksit tersebut keseluruhan mencapai 18,41 triliun rupiah, menyumbang pajak ke negara sebesar 4,12 triliun rupiah dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar 0,64 triliun rupiah. Selain itu, adanya perusahaan pertambangan bauksit tersebut telah memberi lapangan pekerjaan 40.000 orang yang tentunya dapat menghidupi sekitar 160.000 orang.

6. Biji Besi

Bijih besi berupa batu atau mineral (pasir) yang mana melalui proses ekstrasi dapat dihasilkannya logam besi. Karena sifatnya yang kuat dan ekonomis seringkali dimanfaatkan untuk komponen utama bangunan, infrastruktur, peralatan, mobil, kapal, mesin, alat-alat rumah tangga, hingga senjata. Tambang bijih besi di Indonesia banyak terdapat di daerah Cilacap, Lampung, dan Pulau-pulau kecil sekitar Kalimantan seperti Derawan, dan Sebuku. Pengolahan biji besi di Indonesia dilakukan oleh PT Krakatau Steel yang terletak di Cilegon.

DOWNLOAD PDF