condition monitoring of gas engine compressor

CONDITION MONITORING OF GAS ENGINE COMPRESSOR

APA ITU GAS ENGINE COMPRESSOR ?

Gas Engine Compressor adalah sebuah rangkaian equipment yang terdiri dari engine yang berbahan bakar gas yang dayanya disalurkan melalui kopling untuk menggerakan kompresor. Pada umumnya, istilah Gas Engine diasosiasikan ke Motor Bakar Torak yang menggunakan gas sebagai bahan bakarnya. Sedangkan compressor yang biasa dipasangkan ke Gas Engine adalah kompressor jenis Positive Displacement. Sehingga rangkaian ini banyak digunakan di berbagai industri yang banyak berhubungan dengan gas.

APA ITU CONDITION MONITORING ?

Condition Monitoring adalah sebuah metode Perawatan Mesin yang mulai banyak digunakan di zaman sekarang. Secara definisi, Condition Monitoring adalah metode perawatan mesin berdasarkan dari kondisi mesin itu sendiri berdasarkan parameter-parameter yang telah ditetapkan. Pada saat ini, parameter yang banyak dan populer digunakan adalah parameter vibrasi. Parameter vibrasi banyak digunakan karena cakupannya sangat luas dan bisa sangat mendetail untuk menjelaskan kondisi dari sebuah equipment, namun meski banyak digunakan, parameter vibrasi juga masih ada kekurangannya.

RUANG LINGKUP BAHASAN ADALAH ?

Equipment yang dianalisa adalah rangkaian dari Gas Engine berbentuk Motor Bakar Torak 4-Stroke, dengan Siklus Otto sebagai siklus kerja dasarnya, dengan konfigurasi Engine V-12, dan berbahan Gas. Gas Engine kemudian disambung dengan kopling kepada Kompressor bertipe Positive Displacement, yang terdiri dari 4 Chamber/Throw dan di masing-masing Chamber/Throw terdiri dari 2 sisi yang biasa disebut Head dan Crank Side. Meski memiliki 4 Chamber/Throw, Kompressor ini ternyata memiliki 3 Stage of Compression. Dalam bahasan ini menggunakan beberapa parameter, yaitu vibrasi dan tekanan keluaran dari kompressor. Dengan menganalisa vibrasi pada Gas Engine bisa mengetahui di bagian mana ada abnormality/kerusakan. Sedangkan dengan menganalisa vibrasi dan tekanan keluaran dari kompressor bisa mengetahui di bagian mana ada abnormality/kerusakan dan apakah kompressor tersebut masih layak digunakan atau tidak.

EQUIPMENT AND MEASUREMENT LAYOUT ADALAH ?

Gas Engine Kompressor dirangkai sedemikian rupa sehingga bisa bekerja dengan baik. Gas Engine diletakkan sejajar dengan Kompressor sehingga daya dari Engine bisa secara optimal disalurkan ke Kompressor. Gas Engine dengan konfigurasi V-12 memiliki 2 sisi, sehingga jumlah Cylinder di tiap sisi berjumlah 6 buah, sedangkan Kompressor yang memiliki 4 Chamber juga memiliki 2 sisi, sehingga terdapat 2 Chamber di tiap sisi Kompressor. Sebelum pengambilan data dilakukan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menempatkan Optical Sensor pada tempat yang telah disediakan untuk mengetahui putaran Engine secara real-time sekaligus putaran Engine tersebut digunakan sebagai acuan untuk memetakan data yang akan diambil setelahnya. Pengambilan data dilakukan dengan menempelkan sensor vibrasi (accelerometer) di setiap titik yang telah ditentukan, misalnya pada Gas Engine, sensor vibrasi ditempelkan di tiap-tiap Cylinder Head untuk mengetahui vibrasi yang terjadi di masing-masing Cylinder. Pada bagian kompressor, sensor yang digunakan adalah sensor vibrasi dan sensor tekanan (Pressure Transducer). Sensor vibrasi diletakkan di setiap valve kompressor di semua chamber. Pressure Transducer digunakan pada port yang telah tersedia di setiap chamber untuk mengetahui tekanan yang dihasilkan.

BAGAIMANA CARA KERJA 4-STROKE GASOLINE ENGINE ?

Gas Engine yang digunakan adalah Motor Bakar Torak 4-Stroke yang menggunakan Siklus Otto sebagai siklus kerjanya. Dijelaskan dengan lengkap agar menjelaskan secara spesifik Engine apa yang digunakan. Secara prinsip, 4-Stroke Gasoline Engine bekerja dalam 4 langkah, yaitu Hisap, Tekan, Kerja, dan Buang, namun yang membedakan dari 4-Stroke Diesel Engine adalah cara bahan bakar tersebut menyala yang nantinya menghasilkan daya. 4-Stroke Gasoline Engine atau biasa disebut Mesin Bensin, adalah Engine yang menggunakan Bensin sebagai bahan bakar, bensin tak terbatas hanya pada bensin cair, namun bisa juga menggunakan gas sebagai bahan bakar, tergantung spesifikasi dari Engine tersebut. Baik menggunakan Bensin/Gas, 4-Stroke Gasoline Engine memiliki 1 perbedaan yang sangat mencolok, yaitu adanya busi/spark plug yang menandakan bahwa itu adalah Gasoline Engine/Mesin Bensin. Cara kerja 4-Stroke Gasoline Engine dimulai dengan langkah hisap. Pada langkah pertama ini dibuka dengan terbukanya Intake Valve, lalu campuran udara dan bahan bakar yang telah dikabutkan masuk kedalam silinder secara alami karena perbedaan tekanan antara silinder dengan udara luar, tekanan didalam silinder lebih rendah karena piston bergerak ke bawah sampai TMB (Titik Mati Bawah) sehingga volume silinder membesar, berdasarkan hukum gas ideal, volume suatu ruang akan berbanding terbalik dengan tekanannya, langkah ini diakhiri dengan menutupnya Intake Valve. Langkah kedua yaitu langkah tekan. Pada langkah tekan, campuran udara dan bahan bakar yang sudah masuk ke dalam silinder akan ditekan oleh piston sampai TMA (Titik Mati Atas) sehingga tekanannya menjadi sangat tinggi. Naiknya tekanan akan berbanding lurus dengan temperatur campuran udara dan bahan bakar tersebut sehingga akan lebih mudah terbakar. Langkah ketiga adalah langkah kerja. Pada langkah ini, campuran udara dan bahan bakar yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi akan dibakar dengan cara dipantik api oleh busi, sehingga ledakan akibat pembakaran yang terjadi akan mendorong piston dari TMA ke TMB. Ledakan tersebut merupakan energi panas hasilkan pembakaran yang diubah menjadi energi mekanik yang nantinya akan menggerakan engine. Langkah keempat adalah langkah buang. Pada langkah ini, gas sisa pembakaran akan dibuang keluar dari silinder melalui Exhaust Valve. Setelah gas buang sudah dikeluarkan, engine siap melakukan siklus baru.

DOWNLOAD PDF